Minggu, 02 Mei 2010

HTML 5

Spesifikasi mengenai HTML5 yang selama ini menjadi diskusi dan perdebatan panjang untuk mengganti dan meneruskan generasi dari HTML4 akhirnya sudah mulai menunjukan titik terang, mengingat akan banyaknya para developer Web application yang mulai membuat dan mengimplementasikan web dengan menggunakan standar programming ini. Dengan adanya HTML5 nantinya akan melahirkan sebuah kelas dunia baru didalam Web application yang akan mendukung sepenuhnya multimedia content dan juga kemampuan offline tampa memerlukan teknologi plug-in yang propietary.
Spesifikasi HTML5 akan mengalami banyak perubahan pada bahasa dasar (core language) dari World Wide Web: the Hypertext Markup Language (HTML). Web Hypertext Application Technology Working Group atau yang disebut juga dengan (WHATWG) akan digunakan menjadi standar baru dalam spesifikasi HTML5 sebagai standar Web Application 1.0. yang dikeluarkan pada bulan Oktober 2009 yang lalu.

Nantinya HTML5 akan menggunakan tagging strategy yang baru, dapat memanfaatkan database lokal, kaya akan animasi tampa menggunakan plug-ins; dan dapat menjadi aplikasi seutuhnya melalui browser. Beberapa API baru juga akan lahir dari HTML5 ini, misalnya saja Canvas Tag untuk merender image 2D. Sedangkan Offline storage database
berfungsi untuk menyimpan data pada internal HTML5 web, sehingga para user dapat melanjutkan pekerjaan walaupun koneksi browser mengalami drop, dan para Web developer juga dapat memanfaatkan ini sebagai aplikasu yang dapat berjalan pada background, Fitur offline storage ini mirip dengan fitur yang dimiliki Google saat ini.

HTML5 juga nantinya akan mengurangi penggunaan proprietary plug-in untuk aplikasi web rich Internet application (RIA) seperti Adobe Flash, Microsoft Silverlight dan juga Sun JavaFX, walaupun proses ini akan memakan waktu yang sangat lama, perlu diketahui HTML4 tidak mengizinkan kita melakukan embedding ataupun melakukan control pada multimedia content secara langsung, sedangkan HTML5 akan memiliki elemen audio dan video yang sudah aktif dan dapat dimanfaatkan oleh para developer untuk meng embed dan mengkontrol multimedia content tampa Flash.

Beberapa fitur lain penting dari HTML5 ini misalnya: Timed media playback, Document editing, Drag-and-drop, Cross-document messaging, Browser history management, MIME type and protocol handler registration.

Saat ini Google Chrome browser sudah memiliki beberapa kemampuan dari HTML5 misalnya video tag. Nantinya Google Chrome, Apple Safari, Opera dan Firefox akan men support HTML5 video sepenuhnya. Namun saat ini Opera dan Firefox belum men support h.264 codec yang digunakan untuk video player seperti yang ada pada YouTube dan juga Vimeo. Sementara itu, Microsoft Internet Explorer belum mendukung HTML5 video Namun mereka lebih memanfaatkan HTML5 video dengan menginstall Google Chrome Frame open-source plug-in. Microsoft juga sudah memulai mengimplementasikan beberapa elemen HTML5 pada Internet Explorer 8 misalnya memanfaatkan local storage, AJAX navigation dan juga mutable DOM prototypes.

Ian Hickson, seorang editor spesifikasi HTML5 mengakatakan kalau spesifikasi ini akan dirilis pada W3C Candidate Recommendation stage pada tahun 2012 nanti, hingga W3C Recommendation pada tahun 2022. Hal ini dikarenakan banyaknya bagian elemen dari spesifikasi perlu di adaptasi dan di implementasikan pada produk yang sudah ada. Menurut Hickson, timeline untuk merampungkan spesifikasi HTML5

First W3C Working Draft in October 2007
Last Call Working Draft in October 2009
Call for contributions for the test suite in 2011
Candidate Recommendation in 2012
First draft of test suite in 2012
Second draft of test suite in 2015
Final version of test suite in 2019
Reissued Last Call Working Draft in 2020
Proposed Recommendation in 2022

Sungguh sebuah perencanaan strategis yang panjang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar